Pengertian Aqiqah dan Qurban, Hukum dan Tata Caranya

PENGERTIAN AQIQAH DAN QURBAN – Assalamu’alaikum pembaca Gallery Sepedaku. Ibadah Qurban memiliki dasar hukum pelaksanaanya yaitu kisah nabi ibrahim a.s dengan anaknya yaitu nabi Ismail a.s. Nabi Ibrahim a.s diperintahkan oleh Alloh SWT untuk menyembelih anaknya yaitu nabi Ismail a.s.

Dengan keteguhan hati dan keimananya nabi Ibrahim bersedia melaksanakan perintah Alloh SWT untuk mengorbakan putranya.

Dengan seizin Alloh SWT sebelum nabi Ismail disembelih, Alloh SWT mengirimkan malaikat kebumi. Perintah yang turun yakni menggantikan Ismail dengan seekor domba. (QS: Ash Shaaffaat: 102-107).

Pengertian Aqiqah

Pengertian Aqiqah dan Qurban
Sumber: mahad-aly.sukorejo

Menurut bahasa Arab, aqiqah memiliki arti memotong/menyembelih. Sedangkan menurut istilah, pengertian aqiqah adalah pemotongan atau peyembelihan hewan ternak dalam rangka untuk bersyukur (beribadah) kepada Allah SWT atas kelahiran seorang bayi dan disertai dengan pemotongan rambut si bayi pada hari ke-7.

Dan pengertian aqiqah menurut syariat Islam yaitu suatu ibadah dengan bentuk penyembelihan hewan ternak sebagai bukti rasa syukur kepada Allah SWT atas kelahiran seorang anak.

Pengertian Qurban

Secara bahasa, qurban memiliki makna dekat. Dalam Islam qurban juga bisa disebut al udhhiyyah dan adh-dhahiyyah, yang maknanya adalah binatang sembelihan seperti unta, sapi, kambing, dan sejenisnya yang disembelih di hari raya Idul Adha serta hari-hari tasyriq untuk mendekatkan diri pada Allah SWT.

Dasar melakukan ibadah qurban adalah seperti yang sudah dijelaskan di pembukaan artikel. Yaitu kisah Nabi Ibrahim a.s dan anaknya yaitu Nabi Ismail.

Pengertian aqiqah dan qurban memiliki beberapa kesamaan pada cara pelaksanaanya. Hal yang menjadi pembeda ialah waktu pelaksanaan dan tujuan aqiqah dan qurban itu sendiri.

Aqiqah dilaksanakan untuk memperingati atau bentuk syukur atas lahirnya seorang bayi. Terlepas jenis kelamin seorang bayi laki-laki atau perempuan. Aqiqah dilaksanakan pada hari ke 7 setelah lahirnya seorang bayi.

Hukum melaksanakan Aqiqah ialah sunnah muakad atau dianjurkan menurut Imam Syafi’i dan Imam Hambali. Sedangkan qurban di laksanakan pada tanggal 10 bulan Dzulhijah sebagai media mendekatan diri kepada Alloh.

Pengertian Aqiqah dan Qurban Dilihat dari Tujuannya

Pengertian Aqiqah dan Qurban Berdasarkan Tujuan
Sumber: rumasyo

Pengertian aqiqah dan qurban dilihat dari tujuannya tentu saja mempunyai perbedaan. Meskipun sekilas dalam aqiqah dan qurban penyembelihan binatang ternak bertujuan sebagai bentuk rasa syukur atas nikmat. Aqiqah itu sendiri adalah wujud rasa syukur terhadap karunia yang telah Alloh dalam bentuk lahirnya seorang anak.

Selain itu membagikan daging aqiqah kepada tetangga juga menambah rasa kenyamanan dalam bertetangga dan menjalin silaturakhim dengan baik. Sedangkan qurban dilakukan pada hari raya idul adha dengan tujuan berikut ini :

  1. Melakukan kewajiban sebagai muslim sejati.  
  2. Menjalankan rukun iman dan islam
  3. Melatih diri untuk ikhlas dan berlatih berkorban dengan mengorbankan sebagian hartanya untuk ibadah kepada Alloh SWT.

Tujuan Aqiqah dan Qurban dalam Islam

Tujan Aqiqah dan Qurban
Sumber: lifestyle.okezone

Dalam Pengertian aqiqah dan qurban tentu memiliki beberapa kesamaan. Meskipun begitu, tujuan aqiqah dan kurban memiliki perbedaan.

Ibadah qurban sangat dianjurkan untuk dilaksanakan oleh umat muslim. Hal ini sebagai bentuk ibadah dan melatih diri untuk berkorban.

Selain itu, qurban berarti mengikhlaskan sebagian hartanya untuk beribadah dengan tujuan mendekatkan diri kepada Aloh SWT. Melaksanakan ibadah qurban merupakan salah satu bentuk pengamalan dari rukun iman dan islam.

Dalam pelaksanaan ibadah Aqiqah dan Qurban seorang yang akan melaksanakanya harus memiiki rasa ikhlas untuk mengorbankan sebagian hartanya.

Nabi Ibrahim dan Ismail menjadi contoh dalam keikhlasan melaksanakan ibadah Qurban. Dengan ketaqwaan yang tinggi nabi Ibrahim secara ikhlas menerima perintah Alloh SWT.

Perintah yang sangat berat untuk menyembelih puteranya sendiri yaitu nabi Ismail. Namun karena keikhlasan Nabi Ibrahim, pada akhirnya nabi Ismail digantikan oleh hewan untuk disembelih.

Perbedaan Pengertian Aqiqah dan Qurban dari Waktu Pelaksanaannya

Perbedaan Qurban dan Aqiqah
Sumber: ngelmu.id

Beberapa perbedaan  pada Pengertian aqiqah dan qurban terletak pada waktu pelaksanaanya. Apabila dilihat secara sekilas, Qurban dan Aqiqah terlihat sama, karena sama-sama melakukan penyembelihan pada hewan ternak.

Penyembelihan hewan Qurban dilaksanakan pada tanggal 10 bulan Zulhijah/Idul Adha atau yang sering disebut lebaran Haji.

Sedangkan penyembelihan hewan ternak pada Aqiqah dilaksanakan pada hari ke 7 setelah lahirnya seorang bayi, baik bayi perempuan ataupun bayi laki-laki.

Penyembelihan hewan ternak pada aqiqah dapat diganti hari apabila pada hari ke 7 belum bisa melaksanakan aqiqah.

Tata Cara Aqiqah dan Qurban Menurut Syariat

Tata Cara Aqiqah dan Kurban
Sumber: cahyogya.com

Dalam Pengertian aqiqah dan qurban ada beberapa perbedaan dalam tata cara pelaksanaanya, dalam ibadah qurban hewan ternak yang digunakan lebih banyak pilihan, seperti kambing, domba atau biri-biri, kerbau, sapi atau unta.

Hewan-hewan tersebut biasanya umum digunakan untuk qurban. Sedangkan hewan yang digunakan dalam aqiqah ialah seekor kambing, ketentuan untuk jumlah kambing ialah 2 kambing jika dilahirkan seorang bayi laki-laki dan satu ekor kambing jika dilahirkan seorang bayi perempuan.

Pada ibadah aqiqah apabila saat melahirkan seorang bayi laki-laki, hanya mampu menyembelih satu ekor kambing itu tetap dianggap sah. Dengan syarat aqiqah didasari rasa ikhlas dan bentuk syukur atas kenikmatan yang diberikan Alloh SWT.

Pada Pengertian aqiqah dan qurban terdapat beberapa perbedaan lain terutama dalam segi niat dan waktu pelaksanaanya.

Jenis dan Syarat Hewan untuk Aqiqah dan Qurban

Syarat Hewan Qurban dan Aqiqah
Sumber: suratkabar.id

Beberapa persamaan pada aqiqah dan qurban juga terdapat pada syarat penggunaan hewan. Dalam ibadah qurban hewan yang digunakan ialah domba atu biri-biri, kambing, kerbau, sapi bahkan unta. Sedangkan dalam ibadah aqiqah hanya boleh menggunakan kambing.

Syarat hewan yang diperbolehkan untuk Qurban dan Aqiqah ialah hewan dalam kondisi baik. Bahkan Rosulluloh SAW saja mengutamakan hewan yang besar, gemuk, dan juga bertanduk (apabila kambing).

Pemilihan hewan yang akan digunakan pada Qurban dan Aqiqah tidak boleh cacat secara fisik seperti buta, kurus, dan pincang. Sebab hewan yang seperti itu tidak layak dikonsumsi oleh manusia.

Terdapat ketentuan umur pada hewan yang akan digunakan dalam qurban dan aqiqah, untuk Unta 5 tahun, kambing 1 tahun, dan sapi 2 tahun.

Jumlah Hewan untuk Aqiqah dan Qurban Menurut Syariat

Jumlah Hewan Aqiqah dan Qurban
Sumber: wartapriangan.com

Dalam Pengertian aqiqah dan qurban terdapat perbedaan untuk jumlah dan jenis hewan yang digunakan. Untuk qurban beberapa hewan yang dapat digunakan seperti kambing, domba atau biri-biri, kerbau, sapi atau unta.

Sedangkan untuk Aqiqah hewan yang digunakan ialah kambing. Terdapat ketentuan jumlah hewan yang digunakan pada Qurban ialah kambing untuk satu orang, sapi untuk 7 orang.

Sedangkan pada Aqiqah satu kambing digunakan apabila lahir seorang bayi perempuan dan 2 kambing untuk bayi laki-laki.

Perbedaan Pembagian Daging Aqiqah dan Qurban

Pembagian Daging Hewan Qurban
Sumber: riydhulquran.com

Pengertian aqiqah dan qurban terdapat perbedaan dalam hal pembagian daging hewan. Daging hewan qurban dapat dibagikan pada orang yang menyembelih hewan, sohibul qurban, fakir miskin, dan keluarga dari sohibul qurban.

Beberapa bagian tubuh hewan qurban seperti kepala dan telinga tidak boleh dijadikan upah bagi penyembelih hewan qurban. Apabila akan memberikan upah lebih baik upah diberikan dalam bentuk lain semisal uang atau emas.

Daging qurban dapat dibagikan dalam kondisi masih mentah atau belum dimasak, penerima daging qurban juga tidak dibatasi kepada selain orang islam.

Sedangkan pembagian daging hasil aqiqah dianjurkan sudah dalam kondisi matang atau sudah dimasak. Daging bisa dibagikan pada hari ke 7 setelah dilakukanya pemotonga hewan aqiqah.

Anjuran ini sesuai dengan hadist Rosulluloh SAW yang diriwayatkan oleh Baihaqi bahwa hukumnya sunnah memotong 2 ekor kambing apabila yang dilahirkan ialah seorang bayi laki-laki dan satu ekor kambing apabila yang dilahirkan adalah seorang bayi perempuan.

Tata Cara Penyembelihan Hewan Aqiqah dan Qurban Sesuai Syariat

Cara Menyembelih Hewan Qurban
Sumber: percikaniman.org

Dalam menyembelih hewan ternak untuk qurban dan aqiqah tidak dapat dilakukan secara sembarangan. Penyembelihan hewan ternak tersebut harus sesuai dengan syariat islam.

Ada beberapa cara atau ketentuan yang harus dilakukan dalam menyembelih hewan ternak tersebut. Tata cara penyembelihan hewan yang digunakan untuk qurban dan aqiqah ialah sebagai berikut:

  1. Penyembelihan hewan menggunakan alat yang tajam yang dapat langsung memutus aliran darah.
  2. Penyembelihan hewan tidak diperbolehkan menggunakan kuku, gigi atau benda tumpul lain.
  3. Penyembelihan hewan dilakukan tepat pada urat nadi yang berada di leher atau kerongkongan dengan tujuan agar hewan cepat mati dan tidak tersiksa.
  4. Sebelum menyembelih hewan dianjurkan membaca bismillah dan hewan dihadapkan kekiblat.
  5. Pada kondisi tertentu apabila hewan menjadi liar dan susah dikendalikan diperbolehkan menggunakan benda tajam yang langsung mematikan.

Demikanlah pembahasan kita di artikel ini tentang pengertian aqiqah dan qurban. Kami rasa pembahasan di atas sudah cukup luas, semoga pembaca yang terhormat bisa mendapatkan pencerahan atau pengetahuan melalui artikel ini. Terima kasih Wassalamu’alaikum. wr.wb.

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.