Pengertian literasi secara ringkas dapat diartikan sebagai sebuah kemampuan dalam membaca serta menulis. Atau lebih dikenal dengan istilah melek aksara atau keberaksaraan. Kebalikannya adalah buta aksara atau buta huruf.
Literasi ini dianggap sebagai inti kemampuan dan modal utama bagi siswa maupun generasi muda dalam belajar dan menghadapi tantangan-tantangan masa depan.
Pengertian Literasi Menurut KBBI
Menurut KBBI, literasi mempunyai makna kemampuan menulis dan membaca. Juga bisa bermakna kemampuan individu dalam mengolah informasi dan pengetahuan untuk kecakapan hidup.
Literasi juga merupakan tonggak kemajuan suatu bangsa. Literasi dirasa sangat perlu dipupuk agar generasi gemar membaca dan menulis. Apalagi di era digital ini segala sesuatu membutuhkan kemampuan literasi.
Pengertian Literasi Menurut Para Ahli
Pengertian literasi mempunyai ragam pembahasan yang sangat luas. Meskipun dasar atau inti dari literasi adalah suatu pemahaman terhadap kegiatan membaca dan menulis. Berikut ini pengertian literasi menurut para ahli:
- Goody, pengertian literasi menurut Goody adalah kemampuan untuk membaca dan menulis yang dilakukan seseorang dalam menggambar fenome sosial secara ilmiah.
- Alberta, menurut Alberta, pengertian literasi bukan sebatas kemampuan untuk membaca dan menulis. Kegitan dalam rangka menambah pengetahuan, ketrampilan dan kemampuan yang mampu membuat seseorang memiliki kemampuan berpikir kritis, mampu memecahkan masalah dalam berbagai konteks, mampu berkomunikasi secara efektif dan mampu mengembangkan potensi dan berpartisipasi aktif dalam kehidupan masyarakat juga termasuk kegiatan literasi.
- Irene dan Gay, menurut Irene dan Gay, nilai-nilai literasi yang berkualitas dapat tergambar dari ativitas ketika siswa berhasil menerapkan apa yang telah mereka pelajari dan dituangkan kedalam tulisan mereka sendiri.
- NAEYC, Naeyc berpendapat bahwa literasi adalah suatu kegiatan yang mampu mendorong anak-anak berkembang sebagai pembaca dan penulis sehingga hal ini sangat membutuhkan interaksi dengan seseornag yang menguasi literasi.
- UNESCO, dalam pandangan UNESCO, pengertian literasi diartikan berbeda yaitu berupa seperangkat ketrampilan nyata. Khusunya ketrampilan kognitif berupa membaca dan menulis. Hal demikian terlepas dari konteks dimana ketrampilan itu diperoleh dan dari siapa serta bagiamna cara memperolehnya.
- National Institute for Literacy, National Institute for Literacy mendefinisikan literasi sebagia kemampuan individu untuk membaca, menulis, berbicara, menghitung dan memecahkan masalah pada tingkat keahlian yang diperlukan dalam pekerjaan, keluarga dan masyarakat.
Macam-macam Literasi
Istilah literasi merupakan sesuatu yang terus berkembang dan terbagi dalam banyak bentuk. Namun dalam uraian ini kami akan membahas pengertian dari 3 literasi jenis literasi:
1. Literasi Sekolah
Salah satu amanat Permendikbud Nomor 23 Tahun 2015 adalah 15 menit membaca sebelum pembelajaran sebagai pengaplikasian Gerakan Literasi Sekolah (GLS).
Pengertian dari literasi sekolah itu sendiri adalah upaya mengasah kemampuan dalam hal mendapatkan dan memahami pengetahuan.
Sedangkan proses pemahaman tersebut dapat didapatkan melalui aktivitas membaca, menulis bahkan menyimak.
2. Literasi Lingkungan
Literasi lingkungan menjadi sesuatu yang sangat penting dalam kehidupan karena manusia hidup selalu berdampingan dengannya.
Seperti halnya menyediakan ventilasi rumah agar sirkulasi udara berjalan lancar, membangun rumah di tempat yang landai agar terhindar dari longsor dan menjaga hutan dari gundul agar terhindar dari banjir serta longsor.
Kemampuan yang dimiliki oleh setiap individu untuk berperilaku baik dalam kesehariannya dengan menggunakan pemahamannya terhadap kondisi lingkungan seperti contoh di atas adalah pengertian dari literasi lingkungan.
3. Literasi Numerasi
Pengertian Literasi numerasi adalah pengetahuan dan kecakapan untuk:
(1). menggunakan berbagai macam angka dan simbol-simbol yang terkait dengan matematika dasar untuk memecahkan masalah praktis dalam berbagai macam konteks kehidupan sehari-hari.
(2). untuk menganalisis informasi yang ditampilkan dalam berbagai bentuk (sperti grafik, tabel, bagan, dsb.) lalu menggunakan interpretasi hasil analisis tersebut untuk memprediksi dan digunakan dalam mengambil keputusan.
Literasi numerasi sangat penting sabagai mana dipraktekan dalam kegiatan jual beli.
Manfaat Literasi bagi Kehidupan
Ada banyak manfaat yang di dapat dari kegiatan literasi, salah satunya adalah meningkatnya kualitas masyarakat. Hal ini tentu mampu menciptakan Multiple Effect yang menunjang terciptanya pembangunan yang berkelanjutan seperti pemberantasan kemiskinan, pertumbuhan penduduk, dan berkurangnya angka kematian.
Hal tersebut tidak lain karena proses literasi mampu membuat masyarakat memiliki sikap-sikap positif, yaitu:
- Memiliki keunggulan komparatif
- Memiliki cakrawala yang lebih terbuka
- Pemikiran terbuka
- Meningkatkan pengetahuan diri
- Memuaskan tuntutan intelektual
- Mengetahui hal-hal yang terjadi di lingkungan
- Memuaskan pribadi yang bersangkutan
- Memenuhi tuntutan praktis kehidupan sendiri
- Meningkatkan minat terhadap sesuatu lebih lanjut
- Memuaskan tuntutan spiritual
- Mengisi waktu luang dengan kegiatan membaca
- Dapat menstimulasi mental
- Dapat mengurangi stress
- Menambah wawasan dan pengetahuan
- Menambah kosakata
- Meningkatkan kualitas memori
- Melatih keterampilan untuk berfikir dan menganalisa
- Meningkatkan fokus dan konsentrasi
- Melatih untuk dapat menulis dengan baik
- Dapat memperluas pemikiran seseorang
- Dapat meningkatkan hubungan sosial
- Dapat membantu mencegah penurunan fungsi kognitif
- Dapat meningkatkan empati seseorang
- Dapat mendorong tujuan hidup seseorang
- Dapat membantu kita terhubung dengan dunia luar
Tujuan Literasi
Tujuan literasi adalah pemahaman terhadap teks dan konteks zaman sebab manusia berurusan dengan teks sejak dilahirkan, masa kehidupan dan kematian.
Keterpahaman terhadap beragam teks akan membantu keterpahaman kehidupan. Memahami literasi juga dapat menjadi representasi dari kehidupan individu dan masyarakat dalam budaya masing-masing.
Maka, dapat disimpulkan bahwa tujuan literasi adalah menumbuhkambangkan kebiasaan masyarakat Indonesia untuk membaca sehingga tercipta ekosistem literasi dan pembelajaran sepanjang hayat (long life education).
Realita Dunia Literasi di Indonesia
Saat ini, kegiatan literasi masyarakat Indonesia masih tergolong rendah. Hal ini dipengaruhi oleh minimnya pemahaman masyarakat terhadap pentingnya kemampuan literasi. Minimnya ketersediaan buku-buku selain buku pelajaran juga turut memicu rendahnya minat baca masyarakat Indonesia.
Fakta lain juga menyebutkan bahwa teladan dari guru ketika di sekolah ataupun orang tua ketika di rumah ikut andil dalam mempengaruhi minat baca anak.
Diakui atau tidak budaya menonton lebih dominan daripada membaca. Sebuah survei tentang literasi di Indonesia menunjukan data berikut:
- PIRLS atau Progress International Reading Literacy Study mengevaluasi kemampuan membaca peserta didik kelas IV. Dalam PIRLS 2011 Internatonal Reading, Indonesia menduduki peringkat 45 dari 48 negara peserta dengan skor 428 dari skor rata-rata 500 (IEA, 2012).
- PISA atau Programme for International Student Assessment mengevaluasi kemampuan peserta didikberusia 15 tahun dalam hal membaca, matematika dan sains. PISA 2009 peserta didik Indonesia berada pada peringkat ke 57 dengan skor 396 (skor rata-rata OECD 493) dan di tahun 2012 peringkat ke-64 dari 65 negara dengan skor 396 (skor rata-rata OECD 196).
- INAP atau Indonesia National Assassment Program (INAP) mengevaluasi kemampuan siswa dalam hal membaca, matematika dan sains. Hasil tahun 2016 menunjukan bahwa nilai kemampuan membaca peserta didik Indonesia 46.83% (kurang).
Data ini selaras dengan temuan UNESCO (2012) terkait kebiasaan membaca masyarakat Indonesia yang menyatakan bahwa hanya satu dari 1.000 orang Indonesia yang membaca.
Tentunya hal ini merupakan keprihatinan bagi dunia pendidikan di Indonesia. Seperti yang kita ketahui bahwa kemampuan literasi adalah modal dasar bagi setiap anak mendapatkan wawasan dan pengetahuan baru.
Tips Mudah Menanamkan Budaya Sadar Literasi Sejak Dini
Aktivitas literasi seperti membaca dan menulis tidak lebih menarik bagi sebagian besar anak- anak yang tumbuh dalam generasi milineal.
Budaya sadar literasi sebenarnya dapat dibentuk sejak dini. Mulai dari pembiasaan, maka anak akan kian terbiasa bahkan mencintai aktivitas literasi. Berikut ini tips mudah menanamkan budaya sadar literasi kepada anak sejak dini:
1. Buat Jadwal Kunjungan ke Perpustakaan secara Rutin
Melakukan sesuatu secara berulang-ulang akan membuat anak terbiasa dan lama kelamaan menjadi sebuah habits. Untuk menghindari anak merasa bosan, anda dapat memberinya reward seperti membelikannya mainan setelah si kecil menuntaskan bacaannya.
2. Contohkan Budaya Literasi di Rumah
Anak akan meniru apa yang dilakukan oleh orang-orang terdekatnya. Jika anda mengamati, bahkan gaya bicaranya pasti akan mempunyai kemiripan dengan orang-orang terdekatnya.
Jadi untuk membiasakan budaya literasi pada anak, tentunya sebagai orang tua, anda juga harus melakukannya terlebih dahulu.
3. Buatlah Dinding Motivasi dan Kreasi untuk Anak
Orang tua cukup menyediakan papan kecil yang dipasang dalam kamar anak. Papan inilah yang akan kita jadikan sebagai dinding motivasi dan media kreasi bagi anak.
Tempel gambar-gambar menarik terkait literasi supaya semangat anak dalam membaca dan menulis tetap terjaga. Tempel juga hasil kreasi anak berupa gambar bahkan coretan ketika ia berlatih menulis sekalipun.
Pengertian literasi tidak hanya terbatas pada aktivitas membaca dan menulis saja, namun memahamkan pada anak betapa menyenangkannya dunia literasi. Baca juga tentang jenis virus komputer.