Ulasan Fast X, Aksi Gila dan Drama Keluarga yang Masih Menghibur

sepedaku.org – Fast X, installment ke-10 dari waralaba Fast and Furious, kembali membawa aksi gila, mobil-mobil kencang, dan tema keluarga yang menjadi ciri khasnya. Dirilis pada Mei 2023, film ini disutradarai oleh Louis Leterrier dan menampilkan deretan bintang seperti Vin Diesel, Michelle Rodriguez, Jason Momoa, dan sejumlah wajah baru seperti Brie Larson. Dengan anggaran produksi sebesar $378,8 juta, Fast X adalah salah satu film termahal yang pernah dibuat, menjanjikan aksi yang lebih besar dan lebih berani. Namun, apakah film ini mampu memenuhi ekspektasi penggemar setia atau justru kehilangan momentum? Berikut ulasan lengkapnya.

Sinopsis: Dendam dari Masa Lalu

Fast X membawa Dominic Toretto (Vin Diesel) dan “keluarganya” berhadapan dengan musuh baru yang mematikan, Dante Reyes (Jason Momoa), putra dari raja narkoba Hernan Reyes yang tewas di Fast Five. Dante tidak hanya ingin membunuh Dom, tetapi juga membuatnya menderita dengan menyerang semua yang dicintainya. Cerita dimulai dengan misi palsu di Roma yang menjebak tim Dom sebagai teroris, lengkap dengan aksi bom raksasa yang menggelinding di jalanan kota. Dari sana, kru terpecah, berpindah-pindah lokasi dari London hingga Lisbon, menghadapi ledakan, kejar-kejaran mobil, dan pengkhianatan. Dengan banyaknya karakter lama yang kembali dan wajah baru yang muncul, film ini terasa seperti reuni besar sekaligus pengantar menuju akhir trilogi.

Sorotan Positif: Aksi Gila dan Penampilan Jason Momoa

Seperti yang diharapkan dari waralaba ini, Fast X menyuguhkan aksi yang benar-benar di luar nalar. Adegan seperti Dom melawan helikopter dengan mobilnya atau mengemudi di sisi bendungan sambil dikejar api adalah momen-momen yang membuat penonton terpukau sekaligus tertawa karena absurditasnya. Urutan aksi di Roma, di mana bom raksasa menggelinding menghancurkan kota, menjadi salah satu sorotan utama karena skala dan kreativitasnya.

Penampilan Jason Momoa sebagai Dante Reyes adalah puncak film ini. Momoa membawa energi baru dengan memerankan penutup yang gila, flamboyan, dan penuh karisma, mengingatkan pada Joker versi Fast and Furious. Ia mencuri perhatian dengan gaya berpakaian eksentrik, tawa maniak, dan dialog yang penuh sindiran. Banyak kritikus dan penggemar memuji penampilannya sebagai salah satu villain terbaik dalam waralaba ini, memberikan warna segar di tengah formula yang mulai usang.

Kembalinya karakter-karakter lama seperti Han (Sung Kang), Shaw (Jason Statham), dan penampilan cameo dari bintang seperti Rita Moreno dan Helen Mirren juga menambah nostalgia bagi penggemar lama. Selain itu, chemistry antara John Cena sebagai Jakob dan Leo Abelo Perry sebagai keponakannya memberikan momen hangat dan lucu yang menyeimbangkan intensitas aksi.

Kritik: Cerita Berantakan dan Kurangnya Resolusi

Meski penuh aksi, Fast X tidak luput dari kritik. Salah satu kelemahan utamanya adalah cerita yang terasa berantakan. Dengan begitu banyak karakter dan alur cerita yang berpindah-pindah lokasi, narasi sering kali sulit diikuti. Film ini juga mengandalkan retcon dari Fast Five, menambahkan Dante ke dalam adegan lama, yang bagi sebagian penonton terasa dipaksakan.

Sebagai bagian pertama dari trilogi penutup, Fast X berakhir dengan cliffhanger besar yang membuat banyak penonton merasa kurang puas. Tidak adar resolusi yang jelas membuat film ini terasa seperti setengah cerita, memaksa penggemar menunggu sekuel untuk melihat kelanjutan nasib karakter-karakter utama. Selain itu, penggunaan CGI yang berlebihan dalam beberapa adegan aksi membuatnya terasa kurang nyata dibandingkan aksi praktis di film-film sebelumnya seperti Fast Five atau Furious 7.

Tema “keluarga” yang menjadi inti waralaba juga mulai terasa repetitif. Dialog tentang keluarga muncul berulang-ulang, hampir seperti parodi diri sendiri, dan beberapa momen emosional gagal membumi karena terlalu melodramatis.

Perbandingan dengan Film Sebelumnya

Dibandingkan F9, yang dikritik karena terlalu berlebihan dengan aksi luar angkasa, Fast X terasa sedikit lebih приземленный dengan kembali ke akar balap jalanan dan aksi berbasis mobil, meskipun tetap penuh dengan kejenjangan. Banyak penggemar merasa film ini lebih baik dari F9 dan The Fate of the Furious, tetapi tidak mampu menandingi puncak waralaba seperti Fast Five atau Furious 7. Kehilangan sutradara Justin Lin di tengah produksi juga terasa, karena Leterrier tidak sepenuhnya berhasil menangkap ritme aksi khas Lin yang lebih terstruktur.

Fast X adalah film yang tahu persis apa yang diinginkan penggemarnya: aksi gila, mobil keren, dan drama keluarga yang berlebihan. Meskipun ceritanya penuh lubang dan terasa seperti pengantar untuk sekuel, film ini tetap menghibur berkat set piece aksi yang memukau dan penampilan luar biasa dari Jason Momoa. Bagi penggemar setia Fast and Furious, ini adalah perjalanan yang menyenangkan meski tidak sempurna. Namun, bagi penonton baru atau yang mencari cerita mendalam, Fast X mungkin terasa seperti kebisingan tanpa makna.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *